Garam merupakan salah satu kebutuhan penting dalam kehidupan sehari-hari, dimana bahan bakunya adalah air laut. Dari segi kualitas, produk dalam negeri khususnya garam untuk kebutuhan konsumsi masih belum memenuhi persyaratan kesehatan, terutama garam yang dihasilkan dari petani garam. Penelitian kali ini menggunakan metode Ion Exchange. Air laut ditampung dalam bak penampung influen kemudian dipompa ke tangki stabiliser lalu ditampung dalam bak penampung lalu dialirkan ke kolom resin. Dalam kolom ini digunakan resin kation asam kuat jenis Dowex – 50 seberat 1000 gr. Adanya ion H+ dalam resin ini dapat digunakan untuk mengikat ion Ca2+ dan Mg2+ pada air laut. Air laut yang keluar dari kolom resin ditampung dalam bak penampung enfluen, diambil setiap jam sampai jam ke-5 dan kemudian hasil yang
diperoleh dianalisa. Adapun variabel yang digunakan adalah waktu pengaliran air laut dan kecepatan aliran. Penurunan kadar Ca2+ yang relatif baik terjadi pada kecepatan aliran 5lt/jam, jam ke-5 dengan persen penurunan sebesar 53,11%. Sedangkan penurunan kadar Mg2+ terjadi pada kecepatan aliran 10 lt/jam, jam ke-5 diperoleh 43,69%. Koefisien selektivitas ion Ca2+ terbaik diperoleh sebesar 1,75.10-3 Koefisien selektivitas ion Mg2+ terbaik diperoleh sebesar 4,76.10-2.
Kata Kunci : Air laut, resin Dowex. Penukar ion
Silahkan download jurnal ini :Disini
diperoleh dianalisa. Adapun variabel yang digunakan adalah waktu pengaliran air laut dan kecepatan aliran. Penurunan kadar Ca2+ yang relatif baik terjadi pada kecepatan aliran 5lt/jam, jam ke-5 dengan persen penurunan sebesar 53,11%. Sedangkan penurunan kadar Mg2+ terjadi pada kecepatan aliran 10 lt/jam, jam ke-5 diperoleh 43,69%. Koefisien selektivitas ion Ca2+ terbaik diperoleh sebesar 1,75.10-3 Koefisien selektivitas ion Mg2+ terbaik diperoleh sebesar 4,76.10-2.
Kata Kunci : Air laut, resin Dowex. Penukar ion
Silahkan download jurnal ini :Disini
0 comments:
Posting Komentar